Gagah Muda Puisi

Aku ajak kamu , kamu mau? Tak ada sarat tak ada janji Hanya butuh saling mengerti Cerdik berbohong di esok hari Dan sedikit hati-hati Aku ajak kamu, kamu mau? Kita butuh tirai tipis untuk menutup diri Agar setiap gerak kita kelihatan, tapi sulit ditebak siapa dibaliknya Agar setiap gerak gerik orang diluar sana kelihatan, dan kita mampu mengontrolnya Aku ajak kamu, kamu mau? Aku angkat telponku, buat isu agama Kamu angkat HP kamu, buat isu ekonomi melemah Aku tunjukan tangan kananku, biar kerusuhan dimana mana Kamu tunjukan tangan kananmu, biar demo dimana Dan kita duduk disamping meja, menunggu hasil lobi dan bagi bagi roti Aku ajak Kamu, Kamu mau? Kita duduk disamping meja Kita gelar peta disana Dan saatnya kamu tentukan Kamu pilih yang mana Atas, bawah, samping kiri, atau kanan Namun khusus papua, biarkan pamannya Sam yang mengerusnya

Parno masih gelisah susah untuk tidur. Dua malam sudah ia tidak tidur. Berita TV kemarin sore masih terus menghantui dirinya. Gempa besar dapat merubuhkan rumah,bahkan gedung gedung bertingkat. Selama ini dia tidak tau kalau ada gempa sehebat itu. Ditempatnya memang pernah ada gempa tapi itu hanya berupa getaran-getaran kecil yang tidak membahayaka. Dia tahu kabar itu dari TV yang baru dibelinnya kemarin sore. Selama ini memang dia tidak pernah nonton TV.  "Ratusan nyawa pergi meninggalkan raga hanya dalam waktu hitungan menit." Ia mendesah panjang sama dengan panjangnya malam yang dia rasakan. " andai malam ini aku tidur, mahluk yang bernama gempa itu datang bagaimana, apa aku bisa selamat?" dia menarik selimut sarung menutupi dadanya yang telanjang. Suara adzan dari mushola kang Giman terdengar memecah kesunyian pagi yang dingin. Ayah Parno sudah bangun untuk pergi ke mushola.  " bangun,sholat subuh dulu no" suar...

jelas pagi ini bukan pagi yg ditakutkan banyak orang pagi yang gelap gulita pagi dingin yg membekukan jasad2 bernyawa pagi ini... Pagi yg begitu indah dan tenang ktka ku intip mentari dari balik jendela kaca sinarnya masih sehangat belai kasih ibu untuk anak-anak tercintanya...

Bulan ini gajiku naik bulan berikutnya harga ikut naik Gajiku tak cukup lagi dan aku pun berfikir kapan gajiku naik lagi sesekali aku berfikir gaji tidak perlu dinaikan tapi harga- harga saja yang diturunkan pasti gajiku lebih dari cukup sebulan Dilain hari aku berfikir andai harga mau diturunkan mungkinkah gajiku juga ikut diturunkan dilain hari aku berfikir..... za sudahlah, yang penting aku dapat gajian

bukan itu ujud lakumu yang kukenal lama mempengaruhi hari hariku kuasakan tangan untuk terus mengepal tidak sekedar menengadah atau pasrah dalam himpitan,tekanan hidup ruang dan waktu yang telah tertempuh merubah yang ingin berubah dan memang semua pasti akan berubah tak ada yang salah namun jawab pertanyaanku apa itu yang kamu mau.........

begitu indah senjamu seindah janji yang sering kali terucap di tepimu membumbung angan,harapan malammu datang tepimu gelap segelap janji yang sering terhianati