G 30S di Padang

Kutatap dari balik kaca
Runtuhan kemegahan yang merenggut jiwa
kota yang selalu dipenuhi keramaian harapan
sejenak mati, mencekam, mengerikan
  Dari balik kaca
  Kudengar tangisan membahana
  panik mewarnai
  kesedihan terlihat dari wajah wajah yang berlalu lalang
  sayu,  kuyu, layu
Dari balik kaca dilaporkan
Terdengar rintihan dari balik runtuhan gedung bertingkat
kepanasan, kedinginan
lapar, haus, pengap
dan suara suara itupun kian melemah
  Dari balik kaca aku mendesah
  Cukupkah kita membantu dengan tetesan air mata

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penghianat Rakyat

Penghianat Rakyat Adalah mereka yang selalu menjilat Memeras rakyat Berdiri gagah dibelakang kehitaman kongklomerat Inilah dunia penghianat Mereka yang menyalahgunkan jabatan yang sebenarnya amanat Tiada peduli lagi apa itu ahirat dan catatan malaikat Yang mereka tahu punya kekayaan banyak itu nikmat Karena rasa maluknya sudah disunat
Baca selengkapnya

Gempa

Parno masih gelisah susah untuk tidur. Dua malam sudah ia tidak tidur. Berita TV kemarin sore masih terus menghantui dirinya. Gempa besar dapat merubuhkan rumah,bahkan gedung gedung bertingkat. Selama ini dia tidak tau kalau ada gempa sehebat itu. Ditempatnya memang pernah ada gempa tapi itu hanya berupa getaran-getaran kecil yang tidak membahayaka. Dia tahu kabar itu dari TV yang baru dibelinnya kemarin sore. Selama ini memang dia tidak pernah nonton TV.  "Ratusan nyawa pergi meninggalkan raga hanya dalam waktu hitungan menit." Ia mendesah panjang sama dengan panjangnya malam yang dia rasakan. " andai malam ini aku tidur, mahluk yang bernama gempa itu datang bagaimana, apa aku bisa selamat?" dia menarik selimut sarung menutupi dadanya yang telanjang. Suara adzan dari mushola kang Giman terdengar memecah kesunyian pagi yang dingin. Ayah Parno sudah bangun untuk pergi ke mushola.  " bangun,sholat subuh dulu no" suar...
Baca selengkapnya

Jangan Bilang Siapa Siapa

Aku ajak kamu , kamu mau? Tak ada sarat tak ada janji Hanya butuh saling mengerti Cerdik berbohong di esok hari Dan sedikit hati-hati Aku ajak kamu, kamu mau? Kita butuh tirai tipis untuk menutup diri Agar setiap gerak kita kelihatan, tapi sulit ditebak siapa dibaliknya Agar setiap gerak gerik orang diluar sana kelihatan, dan kita mampu mengontrolnya Aku ajak kamu, kamu mau? Aku angkat telponku, buat isu agama Kamu angkat HP kamu, buat isu ekonomi melemah Aku tunjukan tangan kananku, biar kerusuhan dimana mana Kamu tunjukan tangan kananmu, biar demo dimana Dan kita duduk disamping meja, menunggu hasil lobi dan bagi bagi roti Aku ajak Kamu, Kamu mau? Kita duduk disamping meja Kita gelar peta disana Dan saatnya kamu tentukan Kamu pilih yang mana Atas, bawah, samping kiri, atau kanan Namun khusus papua, biarkan pamannya Sam yang mengerusnya
Baca selengkapnya